MATERIAL
REQUIREMENT PLANNING
(
SISTEM PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN )
Di
ajukan untuk memenuhi salah satu tugas akhir semester MANAJEMEN OPERASI
Di
susun oleh :
Saskia
Putri Laksmi Herawan ( 1123070108 )
Kelas
: MKS / III / C
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG
DJATI
BANDUNG
2013
Makalah
ini di sahkan oleh :
Anggota
kelompok 5 : Dosen
mata kuliah :
Penulis
Iman Sulaeman
KATA
PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S. W.
T yang telah memberikan rahmat serta karunia – Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah akhir
semester “ MATERIAL REQUIERMENT PLANNING ( SISTEM PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN
BAKU )
Shalawat serta salam penulis ucapkan kepada nabi besar
kita nabi Muhammad S. A. W yang mana karna beliaulah kita bisa hidup di zaman
yang modern ini.
Paper yang
berjudul “ MATERIAL REQUIERMENT PLANNING ( SISTEM PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN
BAKU ) “ ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah MANAHEMEN
OPERASI pada semester III tahun ajaran 2013 / 2014.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen mata kuliah
Manajemen Operasi yang ikut membantu dalam penyelesaian tugas makalah ini dan
kepada teman – teman kelompok kami yang telah membantu dalam penyelesaian tugas
makalah ini serta kepada teman – teman yang tidak bisa kami ucapkan saru
persatu yang telah membantu dalam penyelesaian tugas makalah ini, semoga allah
memberkahi dan meridhoi teman – teman yang telah membantu menyelesaikan tugas
makalah ini. Amin
“ Tak Ada Gading Yang Tak Retak “ begitulah dengan
makalah yang telah penulis selesaikan ini, makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan oleh karna itu penulis mengharapkan saran dan kritik akan makalah
ini demi kesempurnaan pembuatan makalah berikutnya
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
kita semua dan terimakasih atas waktu dan perhatiannya.
Bandung,
Desember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN
........................................................................................
ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................
iii
DAFTAR ISI
...................................................................................................................
iv
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................
1
1.1 Latar
Belakang
....................................................................................................
1
1.2 Rumusan
Masalah ...............................................................................................
2
1.3 Tujuan
Penulisan .................................................................................................
2
1.4 Metode
Penulisan
................................................................................................
2
1.5 Sistematika
Penulisan
..........................................................................................
3
BAB II PEMBAHASAN
................................................................................................
5
2.1 Pengertian
Persediaan ..............................................................................
5
2.2 Pengertian Material Requirement
Planni.................................................. 5
2.3 Keuntungan dan Kerugian Metode
Material Requirement Planning........ 7
2.4 Pengendalian
Persediaan Menggunakan Metode MRP............................. 9
2.5 Tujuan
Metode MRP ...............................................................................
10
2.6 Input,
Output, dan Proses Menggunakan Metode MRP .......................... 11
BAB III PENUTUP
.........................................................................................................
14
3.1 Kesimpulan
....................................................................................................
14
3.2 Saran
..............................................................................................................
14
DAFTAR PUSTAKA
......................................................................................................
15
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
perusahaan mempunyai peranan yang penting
dalam perekonomian suatu negara. Sedangkan perusahaan mempunyai kegiatan yang
beragam, mulai perencanaan, proses produksi, personalia, pembelanjaan dan
pendistribusian. Kegiatan-kegiatan tersebut berguna dalam pencapaian tujuan
dari suatu perusahaan.
Pada dasarnya tujuan dari suatu
perusahaan adalah keuntungan berupa uang, apapun bentuk jenis usaha yang
dilakukan. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, maka perusahaan harus
melaksanakan aktivitasnya dengan lancar cepat dan hemat biaya, sehingga dapat
memenuhi selera konsumen dan mendapat kepercayaan yang tinggi sebagai salah
satu modal yang sangat vital. Dengan adanya kepercayaan dari konsumen maka
dapat dipastikan bahwa produk yang dibuat akan dimanfaatkan oleh mereka. Untuk
menjamin kebutuhan-kebuthan konsumen akan produk yang diproduksi oleh
perusahaan maka perushaan perlu mengontrol persediaan yang ada agar siap
menjawab kebutuhan konsumen setiap saat tepat pada waktunya, oleh karena itu
perusahaan hendaklah menerapkan suatu sistem atau metode yang efektif guna
merespon masalah-masalah yang ada.
Salah satu cara untuk
mengendalikan persediaan adalah dengan metode Material Requierment Planning
(MRP). MRP merupakan teknik pendekatan yang bertujuan meningkatkan produktivitas
perusahaan dengan cara menjadwalkan kebutuhan akan material dan komponen untuk
membantu perusahaan dalam mengatasi kebutuhan minimum dari komponen-komponen
yang kebutuhannya dependen dan menjamin tercapainya produksi akhir. Material
Requirement Planning muncul pada tahun 60an oleh Oliver Weight yang berasosiasi
dengan Joseph Oirlicky, yang pertama kali diterapkan di Toyota Company Jepang.
Banyaknya metode dalam manajemen
material yang dapat digunakan untuk menentukan waktu dan volume pengadaan
material, mengharuskan para pengambil keputusan harus menguasai setiap metode
pengadaan material dalam manajemen material, mengetahui kelebihan dan
kekurangan setiap metode serta dapat menggunakan metode yang tepat sesuai
dengan keadaan yang dihadapi. Salah satu metode didalam manajemen material
adalah Material Requirement Planning (MRP) yang pada mulanya adalah
suatu metode pemesanan material, maka pada saat ini metode tersebut telah
digunakan sebagai alat perencanaan dan pengawasan terhadap fungsi manajemen. Material
requirement planning juga merupakan konsep dari suatu mekanisme untuk
menghitung material yang dibutuhkan, kapan diperlukan dan berapa banyak.
Pada perusahaan yang bergerak
dibidang perdagangan yang menghasilkan barang jadi, proses produksi merupakan
kegiatan inti dari perusahaan tersebut. Produksi bisa berjalan dengan lancar
apabila bahan baku yang merupakan input dari proses produksi tersedia sesuai
dengan kebutuhan. Tersedianya bahan baku tidak lepas dari perencanaan
(planning) dan pengendalian (controlling). Perencanaan bahan baku bermanfaat
untuk menjaga kelangsungan proses produksi yang berdampak pada kelangsungan
hidup perusahaan dan untuk mengantisipasi pada setiap permintaan konsumen yang
datang secara tidak terduga. Dengan adanya persediaan bahan baku maka
perusahaan dapat memenuhi permintaan konsumen. Sistem yang dapat digunakan
untuk pengadaan bahan baku adalah MRP (Material Requirement Planning) atau
sistem kebutuhan bahan baku. Sistem MRP dapat digunakan untuk mengetahui jumlah
bahan baku yang akan dipesan sesuai dengan kebutuhan untuk produksi dengan
memperhitungkan juga biaya-biaya yang akan timbul akibat dari persediaan,
seperti biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.
Oleh karena itu penulis menentukan
judul “ Material Requirement Planning ( Sistrm Perencanaan Kebutuhan Bahan ) “
pada pembuatan makalah ini dan memenuhi tugas akhir semester pada Mata Kuliah “
Manajemen Operasi “
1.2
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana Pengendalian persediaan barang bahan baku
dengan metode Material Requirement Planning ?
2.
apa keuntungan dan kerugian dengan menggunakan metode
Material Requirement Planning ?
3.
apa tujuan dari penggunaan metode Material Requirement
Planning ?
1.3
Tujuan
1.
Mengetahui maksud dari metode Matreial Requirement
Planning
2.
Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian menggunakan
metode Material Requirement Planning
3.
Mampu mengontrol persediaan brang bahan baku dnegan
menggunakan metode Material Requirement Planning
4.
Mampu merencanakan bahan baku yang di perlukan dan di
rencanakan dengan metode Material Requirement Planning
5.
Mengetahui cara kerja input, output, dan proses dengan
menggunakan metode Material Requirement Planning
1.4
Metode Penulisan
Penulisan
makalah tugas akhir semester pada Mata Kuliah Manajemen Operasi ini di susun
berdasarkan referensi – referensi buku dan informasi dari dunia maya yang
sesuai dengan topik penulisan. Berdasarkan penelusuran melalui referensi dan
informasi media ini kemudian di peroleh data primer dan sekunder. Makalah ini
juga menggunakkan metode kualitatif dengan menampilkan data – data yang
deskriptif berupa kata – kata yang rasional. Prosedur pemecahan masalah di
lakukan berdasarkan pada masalah yang di dalam suatu perusahaan mengenai perencanaan
untuk penyediaan bahan baku dengan menggunakan metode Material Requirement
Planning, permasalahan yang menjadi dasar pada karya ilmiah ini timbul pada
saat dimana para karyawan tidak dapat mengendalikan barang bahan baku yang
harusnya sudah di renacanakan sebelum waktu di gunakan sehingga saat penggunaan
bahan baku tersebut dapat tepat waktu di gunakan untuk di olah menjadi barang
jadi ataupun setengah jadi sehingga dapat tetap beroperasi pada suatu
perusahaan.
Usaha
pemecahan masalah di lakukan dengan mempelajari beberapa faktor – faktor yang
berhubungan dengan pokok masalah. Melalui telaah pustaka kemudian di jabarkan
melalui karya tulis ilmiah yang merupakan satu konsep penyelesaian terhadap
kondisi dan situasi yang berkembang saat ini terutama pada perusahaan besar
yang mewajibkan memilki perhitungan untuk dapat menyediakan barang bahan baku
yang di rencanakan pada suatu perusahaan.
1.5
Sistematika
Penulisan
Dengan
tujuan untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap isi makalah
ini,
penulis akan menyusun secara sistematis menurut pembagiannya yaitu :
BAB
I : PENDAHULUAN
Dalam
bab ini penulis akan menguraikan secara ringkas dan jelas
mengenai
latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan
masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat / kegunaan
penelitian.
BAB
II : PEMBAHASAN
Dalam
bab ini akan diuraikan teori-teori yang digunakan sebagai
dasar
acuan penelitian mengenai perilaku konsumen, proses keputusan pembelian, dan
pengambilan keputusan konsumen sehingga dapat memecahkan masalah yang akan di
bahas seperti kerangka pikiran, hipotesis, dan penelitian.
BAB
III : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada
bab ini sebagai bab terakhir atau penutup dimana penulis akan
memberikan
kesimpulan dari penelitian, kemudian berdasarkan
kesimpulan
tersebut akan dijadikan beberapa saran yang diharapkan
dapat
bermanfaat bagi penulis, teman - teman mahasiswa, dan bagi kita semua.
BAB
II
PEMBAHASAN
2. 1
Pengertian
Persediaan
Menurut
I Nyoman Yudah Astana Dosen Fakultas Teknik Sipil, Universitas Udayana
Denpasar, bahwa Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan, yang akan
digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya akan digunakan dalam proses
produksi (I Nyoman Y Astana).
Persediaan
adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam proses produksi, dan atau dalam
perjalanan atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan
dalam proses produksi (IAI, 1995, 142).
Persediaan
juga merupakan sumbar daya mengatur (Idle resources) yang menunggu proses lebih
lanjut berupa kegiatan produksi pada sistem manufaktur, pemasaran distribusi
atau kegiatan konsumsi pangan pada sistem rumah tangga ( Nasuton, 1996 : 1).
Namun, secara umum dapat dikatakan, bahwa persediaan adalah suatu istilah yang
menunjukkan segala sesuatu atau sumber daya organisasi yang disimpan dalam
rangkan mengantisipasi untuk dapat memenuhi permintaan baik internal maupun
eksternal (Handoko, 1996 : 334)
Persediaan
barang sebagai elemen utama dari modal kerja merupakan aktiva yang selalu dala
keadaan berputar, dimana secara terus – menerus mengalami perubahan. Masalah investasi
dalam inventory merupakan masalah pembelanjaan aktiv, seperti halnya investasi
dalam aktiva – aktiva lainnya. Masalah penetuan besarnya persediaan bahan baku
mempunyai efek yang langsung terhadap keuntungan perusahaan dan dapat pula
menimbulkan kerugian yang besar pada perusahaan.
2. 2
Pengertian
Material Requirement Planning
Material
Requirement Planning adalah suatu metode untuk menentukan apa, kapan dan berapa
jumlah komponen dan material yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dari
suatu perencanaan produksi. Perencanaan material secara detail dilakukan dengan
Material Requirement Planning, yaitu pengabungan aktivitas yang mempengaruhi
koordinasi dari suatu usaha didalam perusahaan.
Untuk
menjalankan sistem MRP, ada tiga elemen utama yang harus dimasukkan, yaitu:
·
Jadual induk produksi (Master Production
Schedule/MPS)
·
Jumlah kebutuhan Material (Bill of
Material/BOM)
·
Status persediaan (Inventory Status)
Dalam
jumlah induk produksi diuraikan bahan jadi yang akan diproduksi, yaitu meliputi
waktu dan jumlah yang diproduksi. Jumlah kebutuhan material berisi jumlah
kebutuhan material-material pembentuk bahan jadi, baik bahan mentah maupun
bahan yang dibeli jadi. Status persediaan berisi informasi tentang persediaan
material, order pembelian dan order pekerjaan.
MRP
merupakan teknik pendekatan yang bertujuan meningkatkan produktivitas
perusahaan dengan cara menjadwalkan kebutuhan akan material dan komponen untuk
membantu perusahaan dalam mengatasi kebutuhan minimum dari komponen-komponen
yang kebutuhannya dependen dan menjamin tercapainya produksi akhir.
Salah
satu metode didalam manajemen material adalah Material Requirement Planning
(MRP) yang pada mulanya adalah suatu metode pemesanan material, maka pada saat
ini metode tersebut telah digunakan sebagai alat perencanaan dan pengawasan
terhadap fungsi manajemen. Material requirement planning juga merupakan konsep
dari suatu mekanisme untuk menghitung material yang dibutuhkan, kapan
diperlukan dan berapa banyak.
Banyaknya
metode dalam manajemen material yang dapat digunakan untuk menentukan waktu dan
volume pengadaan material, mengharuskan para pengambil keputusan harus menguasai
setiap metode pengadaan material dalam manajemen material, mengetahui kelebihan
dan kekurangan setiap metode serta dapat menggunakan metode yang tepat sesuai
dengan keadaan yang dihadapi.
Salah
satu metode didalam manajemen material adalah Material Requirement Planning
(MRP) yang pada mulanya adalah suatu metode pemesanan material, maka pada saat
ini metode tersebut telah digunakan sebagai alat perencanaan dan pengawasan
terhadap fungsi manajemen. Material requirement planning juga merupakan konsep dari
suatu mekanisme untuk menghitung material yang dibutuhkan, kapan diperlukan dan
berapa banyak.
Pada
perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan yang menghasilkan barang jadi,
proses produksi merupakan kegiatan inti dari perusahaan tersebut. Produksi bisa
berjalan dengan lancar apabila bahan baku yang merupakan input dari proses
produksi tersedia sesuai dengan kebutuhan. Tersedianya bahan baku tidak lepas
dari perencanaan (planning) dan pengendalian (controlling). Perencanaan bahan
baku bermanfaat untuk menjaga kelangsungan proses produksi yang berdampak pada
kelangsungan hidup perusahaan dan untuk mengantisipasi pada setiap permintaan
konsumen yang datang secara tidak terduga. Dengan adanya persediaan bahan baku
maka perusahaan dapat memenuhi permintaan konsumen.
Sistem
yang dapat digunakan untuk pengadaan bahan baku adalah MRP (Material
Requirement Planning) atau sistem kebutuhan bahan baku. Sistem MRP dapat
digunakan untuk mengetahui jumlah bahan baku yang akan dipesan sesuai dengan
kebutuhan untuk produksi dengan memperhitungkan juga biaya-biaya yang akan
timbul akibat dari persediaan, seperti biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.
2. 3
Keuntungan
dan Kerugian Material Requirement Planning
Kelebihan
MRP
·
Kemampuan memberi harga lebih kompetitif
· Mengurangi harga penjualan
· Mengurangi Inventori
· Pelayanan pelanggan yang lebih baik
· Respon terhadap permintaan pasar lebih
baik
· Kemampuan mengubah jadwal induk
· Mengurangi biaya setup
· Mengurangi waktu menganggur
· Memberi catatan kemajuan sehingga
manager dapat merencanakan order sebelum pesanan aktual dirilis
· Memberitahu kapan memperlambat akan
sebaik mempercepat
· Menunda atau membatalkan pesanan
· Mengubah kuantitas pesanan
· Memajukan atau menunda batas waktu
pesanan
· Membantu perencanaan kapasitas
Kelemahan
MRP
·
Problem utama penggunaan sistem MRP
adalah integritas data. Jika terdapat data salah pada data persediaan, bill
material data/master schedule kemudian juga akan menghasilkan data salah.
Problem utama lainnya adalah MRP systems membutuhkan data spesifik berapa lama
perusahaan menggunakan berbagai komponen dalam memproduksi produk tertentu
(asumsi semua variable). Desain sistem ini juga mengasumsikan bahwa "lead time"
dalam proses in manufacturing sama untuk setiap item produk yang dibuat.
·
Proses manufaktur yang dimiliki
perusahaan mungkin berbeda diberbagai tempat. Hal ini berakibat terjadinya
daftar pesanan yang berbeda karena perbedaaan jarak yang jauh. The overall ERP
system dapat digunakan untuk mengorganisaisi sediaan dan kebutuhan menurut
individu perusaaannya dan memungkinkan terjadinya komunikasi antar perusahaan
sehingga dapat mendistribuskan setiap komponen pada kebutuan perusahaan.
·
Hal ini mengindikasikan bahwa sebuah
sistem enterprise perlu diterapkan sebelum menerapkan sistem MRP. Sistem ERP
system dibutuhkan untuk menghitung secara reguler dengan benar bagaimana
kebutuhan item sebenarnya yang harus disediakan untuk proses produksi.
·
MRP tidak mengitung jumlah kapasitas
produksi. Meskipun demikian, dalam jumlah yang besar perlu diterapkan suatu
sistem dalam tingkatan lebih lanjut, yaitu MRP II. MRP II adalah sistem yang
mengintegrasikan aspek keuangan. Sistem ini mencakup perencanaan kapasitas
Kegagalan dalam mengaplikasikan sistem MRP
biasanya disebabkan oleh :
·
Kurangnya komitmen top manajemen,
Kesalahan memandang MRP hanyalah software yang hanya butuh digunakan secara
tepat, integrasi MRP JIT yang tidak tepat, Membutuhkan pengoperasian yang
akurat, dan Terlalu kaku.
2. 4
Pengendalian
Persediaan dengan Menggunakan Metode Material Requirement Planning
Pengendalian
persediaan merupakan langkah penting dalam manajemen persediaan untuk melakukan
perhitungan berupa jumlah optimal tingkat persediaan yang harus ada serta waktu pemesanan kembali. Pengaturan
dan pengawasan terhadap material barang dalam proses dan barang jadi merupakan
bagian penting dalam sistem produksi.
MRP
adalah salah satu terobosan besar bagi dunia industri dalam mengatur
bahan-bahan material yang dibutuhkan untuk proses produksi. Karena dengan MRP
perusahaan dapat mengefisiensikan gudang dan sekaligus mencegah kemungkinan
kehabisan bahan material. Semua proses pengaturan untuk bahan material yang
dibutuhkan hanya dengan memasukkan data yang dibutuhkan dan software MRP yang
akan memproses semuanya. Fasilitas yang disediakan adalah proses pengisian dan
pemesanan data dealer penjualan dan supplier material. Konsep MRP adalah
mempermudah pengaturan bahan material. Oleh karena itu direncanakan software
dengan konsep user friendly dan fasilitas yang benar-benar mempermudah dan
mampu meningkatkan efisiensi para pengguna.
Perencanaan
kebutuhan material atau sering dikenal dengan Material Requirement Planning
(MRP) adalah suatu sistem informasi yang terkomputerisasi untuk mengatur
persediaan permintaan yang dependent dan mengatur jadwal produksi. Sistem ini
bertujuan untuk mengurangi tingkat persediaan dan meningkatkan produktivitas.
Terdapat dua hal penting dalam MRP yaitu lead time, dan berapa banyaknya jumlah
material yang siap dipesan
Dengan
metode MRP dapat memesan sejumlah barang atau persediaan sesuai dengan jadwal
produksi, maka tidak akan ada pembelian barang walaupun persediaan telah berada
pada tingkat terendah. MRP dapat mengatasi masalah-masalah kompleks dalam
persediaan yang memproduksi banyak produk. Masalah yang ditimbulkannya antara
lain kebingungan inefisiensi, pelayanan yang tidak memuaskan konsumen, dll.
Penentuan
kebutuhan material yang pasti dalam proses produksi akan meminimalkan kerugian
yang timbul dalam kaitannya dengan persediaan.
Dengan
menggunakan metode MRP untuk melakukan penjadwalan produksi, maka perusahaan
akan menentukan secara tepat perencanaan tanggal penyelesaian pekerjaan yang
realistik, pekerjaan dapat selesai tepat pada waktunya, janji kepada konsumen
dapat ditepati dan waktu tengang pemesanan dapat dikurangi.
2. 5
Tujuan
Metode Material Requirement Planning
Secara
umum, sistem MRP dimaksudkan untuk mencapai tujuan sebagai berikut :
1.
Meminimalkan Persediaan
MRP
menentukan berapa banyak dan kapan suatu komponen diperlukan disesuaikan dengan
Jadwal Induk Produksi (JIP). Dengan menggunakan komponen ini, pengadaan
(pembelian) atas komponen yang diperlukan untuk suatu rencana produksi dapat
dilakukan sebatas yang diperlukan saja sehingga dapat meminimalkan biaya
persediaan.
2.
Mengurangi resiko karena keterlambatan produksi atau pengriman
MRP
mengidentifikasikan banyaknya bahan dan komponen yang diperlukan baik dari segi
jumlah dan waktunya dengan memperhatikan waktu tenggang produksi maupun
pengadaan atau pembelian komponen, sehingga memperkecil resiko tidak
tersedianya bahan yang akan diproses yang mengakibatkan terganggunya rencana
produksi.
3.
Komitmen yang realistis
Dengan
MRP, jadwal produksi diharapkan dapat dipenuhi sesuai dengan rencana, sehingga
komitmen terhadap pengiriman barang dilakukan secara lebih realistis. Hal ini
mendorong meningkatnya kepuasan dan kepercayaan konsumen.
4.
Meningkatkan efisiensi
MRP
juga mendorong peningkatan efisiensi karena jumlah persediaan, waktu produksi,
dan waktu pengiriman barang dapat direncanakan lebih baik sesuai dengan Jadwal Induk
Produksi (JIP).
Dengan
demikian terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan MRP (Material Requirements
Planning), yaitu :
a.
Menentukan kebutuhan pada saat yang tepat
Kapan
pekerjaan harus selesai atau material harus tersedia agar Jadwal Induk Produksi
(JIP) dapat terpenuhi.
b.
Menentukan kebutuhan minimal setiap item melalui sistem penjadwalan.
c.
Menentukan pelaksanaan rencana pemesanaan.
Kapan
pemesanan atau pembatalan pemesanan harus dilakukan.
d.
Menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas suatu jadwal yang harus
direncanakan didasarkan pada kapasitas yang ada.
2. 6
Input
, Output, Proses dengan Menggunakan Metode Material Requirement Planning
Input MRP
Input
yang dibutuhkan dalam konsep MRP, yaitu sebagai berikut :
1.
Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule), merupakan ringkasan skedul
produksi produk jadi untuk periode mendatang yang dirancang berdasarkan pesanan
pelanggan atau peramalan permintaan. JIP berisi perencanaan secara mendetail
mengenai jumlah produksi yang dibutuhkan untuk setiap produk akhir beserta
periode waktunya untuk suatu jangka perencanaan dengan memperhatikan kapasitas
yang tersedia. Sistem MRP mengasumsikan bahwa pesanan yang dicatat dalam JIP
adalah pasti, kendatipun hanya merupakan peramalan.
2.
Status Persediaan (Inventory Master File atau Inventory Status Record),
merupakan catatan keadaan persediaan yang menggambarkan status semua item yang
ada dalam persediaan yang berkaitan dengan:
a.
Jumlah persediaan yang dimiliki pada setiap periode (on hand inventory).
b.
Jumlah barang yang sedang dipesan dan kapan pesanan tersebut akan datang (on
order inventory).
c.
Lead time dari setiap bahan.
3.
Struktur Produk (Bill Of Material), merupakan kaitan antara produk dengan
komponen penyusunnya yang memberikan informasi mengenai daftar komponen,
campuran bahan dan bahan baku yang diperlukan untuk membuat produk. BOM juga
memberikan deskripsi, penjelasan dan kuantitas dari setiap bahan baku yang
diperlukan untuk membuat satu unit produk.
Proses MRP
Langkah–langkah
dasar dalam penyusunan MRP, yaitu antara lain:
1. Netting
yaitu proses perhitungan jumlah kebutuhan
bersih untuk setiap periode selama horison perencanaan yang besarnya merupakan
selisih antara kebutuhan kotor dengan jadwal penerimaan persediaan dan
persediaan awal yang tersedia.
2. Lotting
yaitu
penentuan besarnya ukuran jumlah pesanan (lot size) yang optimal untuk sebuah
item berdasarkan kebutuhan bersih yang dihasilkan.
3. Offsetting
yaitu
proses yang bertujuan untuk menentukan saat yang tepat melaksanakan rencana
pemesanan dalam pemenuhan kebutuhan bersih. Penentuan rencana saat pemesanan
ini diperoleh dengan cara mengurangkan kebutuhan bersih yang harus tersedia
dengan waktu ancang-ancang (lead time).
4. Exploding
merupakan
proses perhitungan dari ketiga langkah sebelumnya yaitu netting, lotting dan
offsetting yang dilakukan untuk komponen atau item yang berada pada level
dibawahnya berdasarkan atas rencana pemesanan
Output MRP
Output
MRP sekaligus juga mencerminkan kemampuan dan ciri dari MRP, yaitu :
1.
Planned Order Schedule (Jadwal Pesanan Terencana) penentuan jumlah kebutuhan
material serta waktu pemesanannya untuk masa yang akan datang.
2.
Order Release Report (Laporan Pengeluaran Pesanan) berguna bagi pembeli yang
akan digunakan untuk bernegoisasi dengan pemasok dan berguna juga bagi manajer
manufaktur yang akan digunakan untuk mengontrol proses produksi.
3.
Changes to Planning Orders (Perubahan terhadap pesanan yang telah direncanakan)
yang merefleksikan pembatalan pesanan, pengurangan pesanan dan pengubahan
jumlah pesanan.
4.
Performance Report (Laporan Penampilan), suatu tampilan yang menunjukkan sejauh
mana sistem bekerja, kaitannya dengan kekosongan stok dan ukuran yang lain.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1
Kesimpulan
Munculnya
beraneka-ragam definisi tentang sistem MRP ini karena definisi-definisi
tersebut diatas digambarkan atau diuraikan sesuai dengan sudut pandang
masing-masing penulis. Namun dari definisi-definisi tersebut diatas semuanya
mempunyai inti yang sama, jadi dapat disimpulkan bahwa Material Requirement
Planning merupakan suatu sistem yang mengatur bahan-bahan material yang
dibutuhkan untuk proses produksi karena dengan MRP perusahaan dapat
mengefisiensikan gudang dan sekaligus mencegah kemungkinan kehabisan bahan
material atau suatu sistem penjadwalan kebutuhan bahan baku berdasarkan tahap
waktu untuk operasi produksi.
Material
Requirement Planning merupakan suatu sistem yang mengatur bahan-bahan material
yang dibutuhkan untuk proses produksi karena dengan MRP perusahaan dapat
mengefisiensikan gudang dan sekaligus mencegah kemungkinan kehabisan bahan
material atau suatu sistem penjadwalan kebutuhan bahan baku berdasarkan tahap
waktu untuk operasi produksi.
Secara
umum, sistem MRP dimaksudkan untuk mencapai tujuan sebagai berikut :
5. Meminimalkan Persediaan
6. Mengurangi resiko karena keterlambatan
produksi atau pengriman
7. Komitmen yang realistis
8. Meningkatkan efisiensi
3.2
Saran
Dalam
penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaanya
atau adapun kelemahan-kelemahan dari penulis dalam penulisan makalah ini, baik
itu kurangnya fasilitas yang mendukung seperti buku-buku referensi yang begitu
terbatas dalam menjamin penyelesaian penulisan makalah ini sehingga kritik dan
saran yang bersifat konstruktif baik itu dari bapak dosen maupun dari
rekan-rekan mahasiswa/i sangatlah diharapkan untuk membantu prosses penulisan
lebih lanjut.
DAFTAR
PUSTAKA
hierone1com/2012/12/contoh-makalah-mrp-material-requirement.html
http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=962:mrp-material-requirement-planning&catid=25:industri&Itemid=14
http://dodogusmao.wordpress.com/2010/07/28/material-requirement-planning/
http://sistemmanufaktur.blogspot.com/
Eddy Herjanto, Manajemen Produksi dan Operasi, Penerbit PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 1999.